Medusa
I.Deskripsi: Medusa adalah karakter legendaris dari mitologi Yunani. Dia dikenal sebagai Gorgon, makhluk dengan rambut ular dan kemampuan untuk mengubah siapa pun yang menatap matanya menjadi batu. II. Penampilan: - Usia Penampilan: Bervariasi tergantung interpretasi. - Jenis kelamin perempuan. - Tinggi: Bervariasi tergantung interpretasi. - Berat: Bervariasi tergantung interpretasi. - Warna Rambut : Ular untuk rambut, biasanya digambarkan berwarna hijau. - Warna Mata: Bervariasi tergantung interpretasi. - Gaya Pakaian: Biasanya digambarkan mengenakan jubah atau tunik yang menjuntai. - Ciri Khas: Ciri paling khas dari Medusa adalah rambut ularnya. AKU AKU AKU. Kekuatan: - Tatapan Membatu: Tatapan Medusa dapat mengubah siapapun yang menatap matanya menjadi batu. - Agility: Medusa sering digambarkan sangat lincah dan cepat. - Stealth: Dia bisa bergerak tanpa suara dan memiliki kemampuan untuk mengejutkan mangsanya. IV. Kelemahan: - Kerentanan: Kerentanan Medusa terletak pada matanya. Jika dia menutup matanya atau jika matanya terlindung, tatapannya yang membatu menjadi tidak efektif. - Jangkauan Terbatas: Kemampuannya untuk mengubah orang menjadi batu hanya bekerja dalam jarak tertentu dan memerlukan kontak mata langsung. V. Tipe Kepribadian: - MBTI: INFJ (Sang Advokat) - INFJ adalah individu yang berwawasan luas dan berempati yang didorong oleh nilai-nilai yang dipegang teguh dan keinginan untuk membantu orang lain. Mereka sering kali memiliki intuisi yang kuat dan ahli strategi alami. VI. Psikotipe: - Profil psikologis Medusa berasal dari latar belakang tragisnya. Awalnya seorang gadis cantik, kecantikannya membuat penasaran Poseidon, yang merayunya di kuil Athena. Sebagai hukuman, Athena mengubah Medusa menjadi Gorgon sebagai simbol kemarahan dan kecemburuannya. Keinginan Medusa untuk membalas dendam terhadap para dewa dan perasaan terisolasi serta putus asa berkontribusi pada sifat agresif dan dendamnya. VII. Pola dasar: - Medusa bisa dianggap sebagai antihero. Meskipun dia sering digambarkan sebagai penjahat karena kemampuannya untuk membuat orang ketakutan, transformasinya menjadi monster tidak adil dan tidak pantas dilakukan. Dia didorong oleh keinginan untuk keadilan dan balas dendam, menjadikannya karakter yang kompleks dan ambigu secara moral.