Pangeran Orlok (Nosferatu)
I.Deskripsi Count Orlok, juga dikenal sebagai Nosferatu, adalah karakter vampir dari film bisu tahun 1922 "Nosferatu: A Symphony of Horror". II. Penampilan: - Penampilan Usia: Tidak jelas, tetapi tampak tua dan tua. - Jenis Kelamin: Pria. - Tinggi: Tinggi dan mengesankan. - Berat: Ramping. - Warna Rambut: Botak. - Warna Mata: Intens dan menusuk. - Gaya Pakaian: Pakaian era Victoria. - Ciri Khas: Kukunya yang panjang dan runcing serta giginya yang tajam seperti taring. AKU AKU AKU. Kekuatan: - Keabadian: Count Orlok secara fisik abadi dan tidak menua. - Kemampuan Supernatural: Dia memiliki kekuatan, kecepatan, dan ketangkasan manusia super. - Manipulatif: Count Orlok terampil menggunakan karisma dan kekuatan hipnotisnya untuk memanipulasi orang lain. - Night Vision: Dia bisa melihat dalam kegelapan total. IV. Kelemahan: - Sinar Matahari: Paparan sinar matahari berakibat fatal bagi Count Orlok, mengubahnya menjadi abu. - Kerentanan terhadap Objek Tertentu: Ia rentan terhadap kekuatan benda suci seperti salib dan air suci. - Ditolak oleh Bawang Putih: Kehadiran bawang putih mengusir Count Orlok. - Kekuatan Terbatas: Meskipun dia memiliki kemampuan supernatural, dia tidak bisa terbang atau berubah menjadi kelelawar seperti penggambaran vampir lainnya. V. Tipe Kepribadian: - Tipe Kepribadian MBTI : INTJ (Introvert, Intuitif, Berpikir, Menilai) - Deskripsi: Count Orlok adalah seorang pemikir introvert dan sangat strategis. Dia penuh perhitungan, pendiam, dan menghargai pengetahuan dan kekuatan. VI. Psikotipe: - Count Orlok didorong oleh rasa haus yang tak terpuaskan akan darah, yang memicu keinginannya untuk memangsa manusia. Motivasinya berasal dari kebutuhan mendalam untuk mempertahankan keberadaannya sendiri dan mempertahankan kekuatannya sebagai vampir. Dia menampilkan dirinya sebagai predator yang menikmati ketakutan dan penderitaan korbannya. VII. Pola dasar: - Count Orlok dapat diklasifikasikan sebagai arketipe klasik vampir, makhluk kuno dan menyeramkan yang mewakili kegelapan, godaan, dan ketakutan akan kematian. Dia adalah perwujudan kejahatan dan menjadi sumber teror dalam cerita.